Efisiensi Anggaran Berdampak pada Industri Perhotelan, Ketum Kadin Anindya Bakrie Buka Suara
JAKARTA,quickq官方版下载ios DISWAY.ID -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industi (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie merespons keluhan soal Efisiensi anggaran lewat Instrusi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Instrusi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 soal efisiensi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) juga dirasakan pengusaha industri perhotelan.
"Benar-benar suatu konsekuensi yang dirasakan teman-teman di industri perhotelan," ujar Anindya kepada wartawan usai acara Indonesia-Turkey Business Forum pada Rabu, 12 Februari 2025.
BACA JUGA:Bertemu dengan Presiden Erdogan, Ketum Kadin Anindya Beberkan Isi Kerja Sama Peningkatan Nilai Perdagangan
BACA JUGA:Tak Ada Ampun! Vonis Harvey Moeis Naik Drastis: 20 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
Anindya Bakrie menyebut soal adanya pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah juga berkaitan dengan kondisi ekonomi dunia yang mengganggu alokasi dana negara.
"Ini kan karena satu, ekonomi belum pasti, yang pasti kan adalah biaya. Jadi biaya yang dijaga dulu, saya rasa wajar," jelasnya.
Lebih lanjut, Anindya khawatir dengan para pengusaha hotel, karena ada penurunan okupansi kamar hotel usai pemerintah menerapkan kebijakan tersebut.
"Jadi saya rasa itu konsekuensi yang harus dihadapi dalam waktu pendek. Tapi konsekuensi jangka panjang penghematan itu kan baik," pungkasnya.
Diketahui, Instruksi Presiden tentang efisiensi belanja yang diterbitkan Presiden Prabowo Subianto diproyeksikan dapat menghemat dan dialokasikan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG).
BACA JUGA:Tok! Majelis Banding Perberat Hukuman Harvey Jadi 20 Tahun Penjara
BACA JUGA:Meski Anggaran Dipangkas, Pegawai OIKN Siap Berkantor di Ibu Kota Nusantara Maret 2025
Prabowo menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025.
(责任编辑:焦点)
- Ada Ruang Rahasia di Pesawat, Fungsinya Jadi Tempat Tidur Kru Kabin
- Rocky Gerung Dibela PSI: 'Kalau Cuma Kata Kasar itu Biasa, Tapi Kalau Main SARA dan Fitnah...'
- Jokowi Minta Prabowo
- Alba Bangun Pabrik Plastik Daur Ulang Senilai US$60 Juta
- Kesalahan dalam Makan Seafood yang Bikin Kamu Gagal Diet
- Rahasia Olahraga Aman bagi Penderita Aritmia
- 70% Pengusaha Hotel Bakal Kurangi Karyawan, Anindya Bakrie: Karena Efisiensi
- Kunjungan Kenegaraan Presiden Macron Hasilkan 21 Kesepakatan Strategis Indonesia–Prancis
- Ini yang Terjadi Saat Insentif Mobil EV Dicabut, Penjualan Anjlok Parah
- Dua Wilayah RI Ini Punya Populasi yang Panjang Umur, Apa Sebabnya?
- Prabowo Sebut Jangan Ganggu Kalau Tak Ingin Kerjasama, Ganjar Pranowo Tanggapi Begini
- Pilihan 5 Viagra Alami, Bikin Ereksi Lebih Kuat
- Deli Gelar Konferensi Mitra, Agnes Mo Jadi Brand Ambassador
- Tabungan Nasabah 'Sultan' di BNI Makin Menggunung, Kini Tembus Rp5 Triliun
- Usai Tikus dan Kutu Busuk, Giliran Ulat Bulu Serbu Kota Paris
- IDSurvey dan PT JPHI Jalin Kerja Sama Dukung MBG dan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia
- Rocky Gerung Dibela PSI: 'Kalau Cuma Kata Kasar itu Biasa, Tapi Kalau Main SARA dan Fitnah...'
- Soal Penembakan Habib Bahar Smith, Polri Mengaku Belum Bisa Pastikan Kebenarannya
- Jadwal Pembukaan Prakerja Gelombang 72 Tahun 2025, Ada Batasan Usia Penerima
- Menteri Ekraf Sebut Secret Riding Akselerasi UMKM dan Industri Kreatif Menuju Skala Global